samawakita24.blogspot.co.id - Ponan, menjadi satu nama yang aneh kala baru mendengarnya. Tapi, bagi masyarakat Sumbawa ini adalah hal yang selalu di nanti. Ketika event ini tiba, masyarakat dari semua pelosok Sumbawa menuju ke satu titik, tempat dimana pesta ponan dilaksanakan.
Penasarankah kamu seperti apa Pesta Ponan ini....????
Sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat yang ada di sekitar desa Poto, Lengas dan Malili dan desa sekitar lainnya.
Proses ini diadakan setiap pekan ke 2 atau 3 Februari, dengan cara berkumpul di suatu bukit bernama Ponan yang berada di tengah lahan persawahan yang disebut Orong Rea Desa Poto.
Mau Tau sejarah awal Pesta Ponan ini...??? Ada baiknya kamu baca yang satu ini.
Berawal dari legenda Haji Batu yang memiliki nama Abdul Gafur.
Apa anda pernah mendengar nama ini...???
Saya yakin belum...???
Nah, Haji Batu atau Abdul Gafur diceritakan secara turun temurun oleh tetua adat Ponan adalah pemuda asal Bekat yang dikarunia sebuah karomah dari sang khalik Allah Subhanahu Wata’ala. Sehidup beliau selalu menjadi inspirasi masyarakat setempat. Semasa hidup beliau memesankan agar ketika ia meninggal dunia untuk dimakamkan di bukit Ponan ini.
“Kuber ku pang bawa puen pelam Po’ Nan” (dalam bahasa Indonesia kubur saya di bawah pohon mangga Po’ itu)
Kisah haji Batu semakin dikenal di kalangan masyarakat Sumbawa. Khususnya di daerah Kecamatan Moyo Hilir.
Berawal dari itulah masyarakat sering mengadakan syukuran di Bukit Ponan tersebut. Selain rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga berharap agar masyarakat desa sekita dapat mengenang kembali sosok inspirasi Haji Batu.
Lalu, apa sih uniknya pesta Ponan ini...???
Selain dari sejarah di atas, inilah hal yang kamu patut tau. Tradisi ini memiliki ciri khas yang unik, terutama pada jenis kuliner yang disajukan oleh para kaum wanita.
Maaf, anda tak akan menemukan jenis Pizza ataupun humberger disini (Kalo itu sih tinggal cari di Mall...)
Petikal, Buras, Range’ maupun Onde-Onde tanpa gula. Semuanya harus dimasak dengan cara direbus dan dibakar untuk Range. Sedangkan kue Petikal dan Buras harus dibungkus menggunakan daun kelapa dan daun pisang.
Unik bukan...????
Selain ini penggunaan daun kelapa dan pisang ternyata bagi masyarakat setempat dianggap sebagai
bentuk kehebatan nenek moyang mereka dalam menyikapi sesuatu. Mereka menganggap penanaman pohon pisang dan kelapa sebagai bentuk pelestarian lingkungan ada pada akhirnya ada hasil yang mereka dapatkan.
Kulinernya harus direbus dan dipastikan menghasilkan uap. Uap hasil rebusan inilah disimbolkan sebagai penguapan yang diharapkan akan menurunkan hujan untuk mengairi sawah petani.
Inilah pesta Ponan masyarakat Sumbawa yang ada di sekitaran Orong Rea kecamatan Moyo Hilir. Agenda ini dilaksanakan sekali setahun. Nah, bagi anda yang kepengen tau tentang pesta ponan ini saya sarankan untuk datang mengunjungi Sumbawa. Dijamin nggak bakalan nyesel...!!! (pioode)
Video Pesta Ponan (Desa Poto, Lengas, Malili) kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa
0 komentar:
Posting Komentar